Ada satu metode yang cocok untuk budidaya ikan lele, gurame dan patin yang saat ini banyak diterapkan. Tak hanya metode bioflok saja yang populer, metode yang satu ini juga mencuri perhatian karena memiliki banyak kelebihan. Budidaya ikan lele Green Water System atau GWS kini menjadi salah satu pilihan terbaik untuk mendapatkan hasil panen yang memuaskan di kolam terpal.
Mari terlebih dahulu berkenalan dengan budidaya ikan Green Water System. Green water system merupakan teknologi air hijau untuk menjaga ke stabilan lingkungan budidaya. Kesetabilan lingkungan budidaya ini diperoleh dari mempertahankan dominansi plankton dan bakteri baik. Dominansi dari plankton dan bakteri baik ini akan menjaga kesetabilan kualitas air air.
Pada dasarnya, GWS merupakan metode budidaya ikan yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan hidup nyaman bagi ikan. Alga yang tumbuh di dalam kolam akan membantu menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan sehat bagi ikan. Dengan begitu ikan lele bisa tumbuh dengan cepat, sehat, dan tentu ukurannya juga besar sesuai harapan pelaku budidaya.
Mikro-alga yang tumbuh di dalam kolam akan membantu menurunkan kadar amonia dan karbondioksida. Jenis mikro-alga yang bisa digunakan ada beragam seperti Spirulina sp, Scenedesmus sp, dan Botryococcus sp. Mikro-alga ini juga berperan penting dalam mengolah limbah seperti kotoran ikan yang dimanfaatkan dalam proses fotosintesis.
Hal-Hal yang Harus Dipersiapkan
1. Persiapan Air
Hal terpenting yang harus Anda persiapkan sebelum melakukan budidaya ikan Green Water System ini adalah air kolam. Air merupakan media utama tempat ikan akan hidup dan bertumbuh. Persiapan air jelas menjadi tahap yang sangat penting karena akan berpengaruh pada kelangsungan hidup ikan-ikan hingga masa panen tiba.
Berikut adalah langkah persiapan air yang bisa Anda lakukan jika ingin menerapkan budidaya ikan Green Water System.
- Siapkan kolam dan isi dengan air bersih yang tidak terkontaminasi.
- Khusus bagi Anda yang memakai air sumur dan sumber mata air, tambahkan 200 gr/m3 dolomit dan 8 gr/m3 pupuk urea untuk merangsang pertumbuhan mikro-alga.
- Masukkan probiotik secara merata ke dalam air kolam dengan dosis 10ml/m3.
- Selama 5 hari berturut-turut, masukkan kapur dolomit sampai air kolam berubah warna menjadi hijau cerah.
- Setelah air kolam benar-benar berwarna hijau, maka tebarkan benih ikan yang sudah disiapkan.
- Pastikan untuk tetap merawat dan mengontrol kondisi air kolam agar mikro-alga tetap bisa tumbuh dan ikan bisa hidup dengan baik dengan cara rutin menebar probiotik
Sebelum menjalankan budidaya ikan Green Water System, penting juga untuk mengetahui hal-hal penting seputar metode budidaya yang satu ini. Anda harus paham apa saja kelebihan dan kekurangan serta masalah apa saja yang bisa terjadi pada saat menjalankan metode budidaya tersebut.
1. Kebersihan Air Terjaga
Budidaya ikan Green Water System menjadi pilihan metode yang tepat karena akan sangat membantu Anda menjaga kebersihan air kolam. Metode ini menggunakan mikro-alga yang berperan menyerap semua limbah seperti sisa pakan dan kotoran ikan. Bau tidak sedap pada kolam ikan juga bisa diatasi dengan menerapkan metode budidaya yang satu ini.
2. Lingkungan Hidup Ikan Lebih Berkualitas
Perlu diketahui bahwa metode GWS benar-benar membantu Anda menciptakan lingkungan hidup yang berkualitas bagi ikan. Lingkungan hidup yang bagus secara otomatis akan membuat ikan jadi tumbuh dengan baik dan sehat. Hal ini jelas akan berpengaruh pada hasil panen Anda yang memuaskan.
3. Mudah untuk Diterapkan
Metode GWS dianggap sebagai cara yang cukup mudah untuk diterapkan oleh para pelaku budidaya ikan. Memang dibutuhkan proses hingga mikro-alga bisa tumbuh dan mengubah warna air kolam menjadi hijau. Namun, proses tersebut tidak rumit dan perawatannya juga tergolong mudah sehingga cocok dijalankan oleh para pemula.