Hati-hati dengan penyakit pada ikan nila

Ketika melakukan budidaya ikan nila, penyakit adalah sesuatu yang akan dihadapi, tapi tidak perlu ditakuti. Meskipun tergolong ikan yang kuat, penyakit ikan nila tetap bisa datang dan menyerang daya tahan tubuhnya. Hal ini tentu dapat mengganggu proses budidaya.

Penyakit pada ikan nila

Penyakit pada ikan nila dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal meliputi kondisi kesehatan ikan itu sendiri, sedangkan faktor eksternal meliputi kondisi lingkungan, termasuk kualitas air, suhu, pH, dan kepadatan ikan.

Beberapa penyakit yang dapat menyerang ikan nila adalah :

A. Penyakit akibat Bakteri Streptococcus

Streptococcosis akibat infeksi Streptococcus agalactiae merupakan penyakit pada ikan nila yang biasa dihadapi oleh pembudidaya dan dapat menyebabkan kematian yang tinggi. Ikan nila yang terinfeksi bakteri S. agalactiae memperlihatkan gejala-gejala seperti kehilangan nafsu makan, tulang belakang bengkok, pendarahan di mata, pendarahan pada dasar sirip dan operkulum. Tanda-tanda yang paling menonjol adalah perut menjadi buncit dan berenang tidak menentu

gejala klinis streptococcus pada ikan nila

B. Penyakit akibat Jamur Saprolegnia

Jenis jamur yang menyerang Ikan Nila adalah Saprolegnia sp. dengan ciri-ciri makroskopis adanya selaput putih mirip kapas pada sirip dan permukaan kulit. dan ciri mikroskopik terlihat bahwa hifa memiliki kantung spora berbentuk bulat dan sebagian agak lonjong. Saprolegnia sp. menyerang bagian sirip punggung dan operculum ikan nila

ikan nila terinfeksi jamur Saprolegnia

C. Penyakit akibat Virus (Tilapia Lake Virus)

Wabah baru ini disebabkan oleh virus Orthomyxo-like, virus baru dari keluarga Orthomyxoviridae. Jika terkena Tilapia Lake Virus, tubuh ikan nila akan menghitam, serta terjadi pembengkakan pada rongga perut dan mata yang bisa menyebabkan katarak. TiLV yang fatal mengakibatkan kerusakan pada otak, sistem syarat dan hati ikan.

bakteri TiLv ikan nila

Pencegahan

Strategi pencegahan penyakit pada ikan nila dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Strategi pencegahan primer

Strategi pencegahan primer bertujuan untuk mencegah masuknya patogen ke dalam kolam. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara:

  • Memilih benih yang sehat

Benih yang sehat adalah benih yang tidak menunjukkan gejala penyakit dan berasal dari sumber yang terpercaya.

  • Melakukan karantina

Benih yang baru dibeli harus dikarantina terlebih dahulu selama 1-2 minggu sebelum ditebar ke kolam. Tujuannya untuk memastikan bahwa benih tersebut tidak membawa penyakit.

  • Menjaga kualitas air

Kualitas air yang baik akan membantu ikan untuk tetap sehat. Pastikan kualitas air kolam selalu dalam kondisi optimal, yaitu pH 6,5-8,5, suhu 25-30 °C, dan oksigen terlarut minimal 5 ppm.

  • Mencegah pencemaran

Pencemaran dapat berasal dari berbagai sumber, seperti limbah rumah tangga, limbah industri, dan limbah pertanian. Pencemaran dapat menyebabkan kualitas air kolam menurun dan meningkatkan risiko penyakit.

  • Menjaga kepadatan ikan

Kepadatan ikan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan stres pada ikan dan meningkatkan risiko penyakit.

  1. Strategi pencegahan sekunder

Strategi pencegahan sekunder bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit jika patogen telah masuk ke dalam kolam. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara:

  • Melakukan pengamatan rutin

Pengamatan rutin terhadap kondisi ikan perlu dilakukan untuk mendeteksi gejala penyakit sedini mungkin.

  • Memisahkan ikan yang sakit

Ikan yang sakit harus segera dipisahkan dari ikan yang sehat untuk mencegah penyebaran penyakit.

  • Melakukan pengobatan

Jika penyakit sudah terdeteksi, maka perlu dilakukan pengobatan untuk mengendalikan penyakit tersebut. Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan kimiawi atau obat-obatan alami.

Berikut adalah beberapa tips tambahan untuk mencegah penyakit pada ikan nila:

  • Menjaga kebersihan kolam

Kolam harus dibersihkan secara rutin untuk menghilangkan kotoran dan sisa makanan.

  • Memasang filter

Filter dapat membantu untuk menyaring kotoran dan patogen dari air kolam.

  • Melakukan pemupukan secara rutin

Pemupukan dapat membantu untuk meningkatkan kualitas air kolam dan meningkatkan imunitas ikan.

Dengan menerapkan strategi pencegahan penyakit yang tepat, maka risiko penyakit pada ikan nila dapat dikurangi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *