Proses aklimatisasi benih ikan adalah upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi benih ikan terhadap kondisi lingkungan yang baru. Proses ini dilakukan untuk mencegah terjadinya shock lingkungan pada benih ikan akibat perbedaan pH, suhu, dan kualitas air yang sebelumnya ke tempat yang baru. Tujuan aklimatisasi benih ikan adalah untuk mencegah terjadinya kematian masal akibat stress lingkungan atau proses fisiologis dan osmoregulasi yang mendadak berubah. Berikut adalah tahapan proses aklimatisasi benih ikan :
- Penyamaan lingkungan perairan
- Ikan dalam wadah seperti wadah plastik diapungkan dalam kolam selama 10-15 menit atau hingga ikan terlihat ‘megap-megap’ untuk menyamakan suhu lingkungan perairan dalam wadah dengan lingkungan kolam.
- Adaptasi suhu dan pH
- Wadah dibuka dan air kolam dicampurkan sedikit demi sedikit ke dalam wadah untuk menyamakan kualitas air kolam dengan air yang berada dalam wadah setidaknya nilai pH dan DO.
- Observasi
- Kemasan benih sebaiknya tidak dibuka terlebih dahulu (kecuali kemasan yang telah digunakan untuk sampling) dan biarkan selama beberapa saat di dalam perairan dalam keadaan tertutup.
- Lakukan pengamatan pada beberapa kemasan benih tersebut, jika di dalam kemasan benih telah terlihat berembun maka kemasan benih sudah dapat dibuka.
- Indikator ini menunjukkan bahwa suhu antara perairan tambak dan kemasan benih relatif telah sama.
- Lakukan hal yang sama pada kemasan-kemasan benih yang telah menunjukkan indikator yang sama.
Proses aklimatisasi benih ikan penting dilakukan karena beberapa alasan, yaitu:
- Mencegah terjadinya shock lingkungan pada benih ikan akibat perbedaan pH, suhu, dan kualitas air yang sebelumnya ke tempat yang baru.
- Mencegah terjadinya kematian masal akibat stress lingkungan atau proses fisiologis dan osmoregulasi yang mendadak berubah.
- Menjaga kualitas dan kondisi benih agar dapat dipertahankan secara optimal.
- Memudahkan pengamatan kondisi dan aktivitas benih selama proses aklimatisasi.
Dalam proses aklimatisasi benih ikan, hal yang perlu diperhatikan selain faktor teknis budidaya adalah faktor kecermatan, ketekunan/kesabaran baik dalam melakukan proses aklimatisasi maupun pengamatan terhadap benih ikan selama proses aklimatisasi.