Perikanan budidaya merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap produksi ikan nasional, penyerapan tenaga kerja, dan ekspor.

Pada tahun 2022, produksi perikanan budidaya Indonesia mencapai 18,77 juta ton. Produksi ini terdiri dari 11,27 juta ton ikan dan 7,5 juta ton rumput laut.
Pemerintah menargetkan produksi perikanan budidaya Indonesia mencapai 21,5 juta ton pada tahun 2024. Target ini akan dicapai melalui berbagai upaya, termasuk pengembangan teknologi baru.
Teknologi baru dapat memberikan berbagai manfaat bagi budidaya perikanan, antara lain:
- Meningkatkan efisiensi budidaya
- Meningkatkan kualitas produk
- Mengurangi limbah
Berikut ini adalah beberapa contoh teknologi baru yang dapat meningkatkan produktivitas budidaya perikanan:
1. Teknologi akuaponik
Teknologi akuaponik adalah sistem budidaya yang mengintegrasikan budidaya ikan dan tanaman dalam satu wadah. Teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan nutrisi, serta mengurangi limbah.

2. Teknologi ramah lingkungan
Teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang tidak merusak lingkungan. Teknologi ini dapat digunakan untuk mengurangi dampak negatif budidaya perikanan terhadap lingkungan, seperti pencemaran air dan udara.

3. Teknologi digital
Teknologi digital dapat digunakan untuk memantau dan mengontrol budidaya perikanan secara jarak jauh. Teknologi ini dapat membantu pembudidaya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahanya.
Pemanfaatan teknologi baru dalam budidaya perikanan masih dalam tahap awal di Indonesia. Namun, pemerintah dan berbagai pihak terkait terus berupaya untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi baru ini.


Pengembangan teknologi baru dalam budidaya perikanan memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas perikanan budidaya Indonesia. Hal ini akan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia, yaitu meningkatkan produksi ikan nasional, penyerapan tenaga kerja, dan ekspor.